Candi Kalasan merupakan candi bercorak Budha-Hindu yang terletak di
Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi
megah dengan ketinggian 34 meter ini mempunyai ciri khas yaitu pahatannya yang halus
dan ditemuinya vajralepa sebagai pelapis ornamen. Keterangan mengenai Candi
Kalasan dimuat dalam Prasasti Kalasan yang ditulis pada tahun Saka 700 (708 M).
dalam prasasti tersebut, para penasehat keagamaan Wangsa Syailendra telah
menyarankan agar Maharaja Tejapurna Panangkarana (Rakai Panangkaran) mendirikan
bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta
Buddha. Rakai Panangkaran kemudian menganugerahkan Desa Kalasan untuk membangun
candi pemujaan Dewi Tara dan biara pendeta Buddha. Diperkirakan candi untuk
memuja Dewi Tara adalah Candi Kalasan karena di dalam candi ini semula terdapat
patung Dewi Tara meskipun sudah tidak ada di tempatnya lagi. Sedangkan biara
untuk para pendeta Buddha diperkirakan merupakan Candi Sari yang jaraknya tidak
jauh dari lokasi ini.
Keunikan dari candi ini adalah
struktur bangunannya yang tidak banyak dijumpai pada candi-candi lain. Candi
ini berbentuk persegi dengan selasar di keliling candi, terdapat tangga di
setiap sisinya yang dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di dasar anak
tangga terdapat hamparan lempeng batu halus yang terlihat seperti karpet. Di
sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisi berbagai arca,
walaupun tidak semua ada di tempatnya. Atap candi ini bertingkat dua. Atap
tingkat pertama dihiasi relung-relung berisi arca-arca Budha Manusi Budha,
sedangkat tingkat kedua dihiasi relung-relung berisi arca Dhayani Budha. Puncak
candi sebenarnya berupa stupa, tetapi belum direkonstruksi karena banyak batu
asli yang tidak ditemukan.
Buat sahabat kelana yang ingin
ke Candi Kalasan, lokasi candi ini sangat strategis, yaitu terletak tepat di
pinggir jalan raya Solo-Jogja. Kalau kalian melakukan perjalanan dari Solo ke
Jogja, candi yang megah dan menjulang tinggi ini akan terlihat jelas dari
pinggir jalan. Lokasi candi
ini juga dapat dijangkau oleh ojek online, loh. Untuk
masuk ke kawasan candi ini juga sangat murah, cukup membayar tiket masuk
sebesar Rp 5000. Dengan harga segitu, kita sudah dapat berupa tempat parkir yang
sangat luas (bisa menampus bus pariwisata) dan tentunya tidak dipungut biaya
lagi untuk parkir. Di dalam kompleks candi juga sudah terdapat toilet. Kalau
lapar, kita bisa makan di warung-warung sekitar candi milik warga setempat.
Oiya, disini kalian juga harus menaati aturan yang
berlaku, ya! Seperti peringatan untuk tidak memanjat ke
ruangan utama atau bagian bangunan lain. Hal itu dilakukan agar bangunan candi
tidak mengalami kerusakan akibat kita lalai dan tidak mengindahkan peringatan.
Tugas kita juga lah untuk menjaga peninggalan nenek moyang dengan ikut
melestarikan dan tidak berbuat kerusakan.
0 komentar:
Posting Komentar