Senin, 29 Agustus 2016

Kedai Wedangan Watu Lumbung

Pernah nongkrong asik sambil lihat matahari terbenam ? Atau minum kopi bareng ditemenin pemandangan lampu-lampu kota? Kalau belum, kamu harus ke kedai watu lumbung.


Kedai ini terletak 27 kilometer dari kota Jogja dan dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Kalau mau lihat sunset disarankan berangkat agak sore dan pastikan tidak mendung ya. Akses menuju kedai watu lumbung sangat mudah, kalau dari Jogja kota, lewatlah jalan parangtritis lurus terus sampai jembatan kali oya ada pertigaan kecil belok kiri sekitar 500 meter baru belok kanan, kedai wedangan watu lumbung terletak di kanan jalan. Dari bawah sudah nampak bangunan-bangunan kecil berbahan kayu dan bambu meghiasi bukit yang oleh orang sekitar disebut bukit seribu.
                Menu yang ada di kedai wedangan watu lumbung ini juga bervariasi loh. Ada banyak jenis kopi mulai dari kopi lintang, kopi papua, kopi flores dan masih banyak kopi lainnya. Tidak hanya itu, berbagai macam minuman tradisional turut melengkapi menu di kedai wedangan watu lumbung ini, mulai dari wedah uwuh, teh tarik, dan lain sebagainya. Kalau pagi hari biasanya ada menu jajanan pasar seperti growol, tiwul, nogosari, gethuk. Siang beda lagi nih menunya, ada sayur rumahan, nasi tempe, dan lain-lain. Pagi dan siang beda dan enak-enak kan. Malam apalagi nih guys. Ada ketela goreng, peyek, tempe goreng dan lain-lain. Wah makin kepo kan buat mampir ke kedai ini. Eh denger-denger dari mbak yang jaga di menu, bahan-bahan makanan dan minuman diambil dari sekitar kedai loh.








                Sesuai namanya, kedai wedangan watu lumbung tidak hanya untuk nyantai dan ngopi asik loh. Sebagai kampung edukasi, disini ada sebuah perpustakaan kecil yang koleksinya lumayan lengkap. Nah, kalau mau gratisan nih ya, cukup bawa buku yang masih layak baca untuk disumbangkan ke perpus mini ini. Bantuan kecilmu akan sangat berarti untuk masyarakat ataupun tamu yang datang ke kedai ini. Eh tapi ga cuma buat dapet gratisan aja loh, niatkan untuk kepedulian akan generasi muda dan belajar menghargai alam dan sekitarnya.
                Balik lagi ke konsep arsitektur di kedai wedangan watu lumbung, kedai ini memang benar-benar mengambil tema alam yang nyantai dan terkesan artsy dengan pilihan bambu-bambu yang dijadikan pagar dan kursi kayu berukiran tak beraturan menghiasi tiap sudut kedai. Fasilitas seperti toilet dan mushola kecil juga tidak jauh dari kesan pedesaan yang nyeni dengan ada beberapa lukisan menempel di dinding-dindingnya. Coret-coretan himbauan atau sekedar anekdot dan papan menu juga tak kalah nyentrik walau menu pesanan hanya menggunakan kertas hvs print-print –an.
\

                Segelas kopi, pisang goreng panas, pemandangan alam Bantul dan suasana pedesaan yang masih kental akan menjadikan soremu sore yang syahdu.




Blogger templates

Kelana Wisata

Kelana Wisata