Cave
tubing atau susur gua mungkin sudah menjadi wisata yang mainstream di
Yogyakarta. Nah, pernah dengar ga tentang karst tubing? Hampir mirip sih dengan
cave tubing, bedanya kalau karst tubing kita bakal menyusuri sungai di batuan
kapur atau karst. Serunya sama kok dengan susur sungai di gua.
Tidak harus jauh-jauh ke Gunungkidul buat
mainan air di sungai/kali. Sekitar 19 kilometer dari kota Jogja ada atraksi
karst tubing yang welly sekali lhoo. Tepatnya berada di Jalan Raya Wates,
Yogyakarta Km. 9, RT. 3, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Akses kesana pun sangat
sangat mudah. Tinggal ikuti jalan godean kemudian tembus ke ringroad barat
lurus terus sampai ke jalan wates kemudian belok kiri menuju desa Argomulyo dan
dikanan jalan sudah ada gang masuk ke desa Argomulyo. Santai ada plang penunjuk
jalan kok.
Setiba di
tempat kita langsung disambut dengan baliho besar dengan gambar manusia-manusia
berpelampung. Seru sekali sepertinya. Parkirnya lumayan luas juga loh, hanya Rp
2.000,- untuk motor dan Rp. 5.000,- untuk mobil. Cozy banget tempatnya, masih
banyak pohon rindang yang meneduhkan di sekitar tempat parkir.
Ada dua
pilihan paket yang ditawarkan untuk karst tubing. Track pertama sepanjang 900
meter dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit dan dikenakan biaya Rp
30.000,-/pax. Track kedua sedikit lebih panjang yaitu 1,4 kilometer dengan
waktu tempuh sekitar 50 menit dan dikenakan biaya sebesar Rp 40.000,-/pax. Ada
beberapa jasa juga yang ditawarkan yaitu jasa fotografi sebesar
Rp.50.000,-/grup dan videografi Rp 75.000,-/grup. Satu grup tidak dibatasi
minimal orangnya, jadi kamu mau berdua saja dengan travelmatemu boleh banget.
Tapi ada maksimalnya loh, maksimal grup adalah 15 orang sekali jalan.
“Sebelum
memulai petualangan kita, mari sebelumnya berdoa sesuai keyakinan
masing-masing,” begitulah akhir dari briefing kami sebelum memulai track karst
tubing yang dipimpin oleh pemandu kami yaitu Mas Anto. Nah, beliau ini salah
satu dari tujuh pemandu yang bekerja di karst tubing Sedayu. Selain Mas Anto,
kami juga ditemani Mas Sugeng, fotografer karst tubing. Keceeee sekali deh
hasil foto Mas Sugeng ini. Karena kami
memilih track dua, jadi kami harus berjalan sekitar 10 menit dari basecamp,
sekalian pemanasan sih.
Track kedua
ini dimulai dengan melewati rute tirai
akar dengan pemandangan akar-akar pohon bergelantungan diatas sungai. Ada tiga
titik yang lumayan mendebarkan yaitu saat luncuran, arus liar dan arus sebelum
dinding pantul. Tapi tenang saja, pemandu akan dengan setia membantu kita. Di
titik lubuk kedung kita bisa meloncat bebas diketinggian 1,5 meter. Meskipun
pendek tapi lumayan membuat jantung mau copot loh. Seru bangeeeeet guys!
Atraksi
wisata yang dicetuskan oleh Bapak Arif ini mulai dikembangkan secara maksimal
sejak bulan juni tahun 2016. Walaupun baru dibuka, tapi wisatawan yang datang
sudah banyak sekali. Hal ini tentu peran besar dari sosial media yang terus
menerus mempromosikan karst tubing Sedayu. Pantes aja, kemarin para pemandu dan
crew-crew nya gencar banget bilang, “Mba, Mas, jangan lupa follow instagram
karst_tubing dan ditag fotonya ya.”
Tapi worth banget kok kalian mainan air disini. Pemandu dan pengelolanya ramah banget. Masyarakat sekitar pun menyambut wisatawan dengan senang dan bahagia. Menyenangkan!