Jumat, 15 Desember 2017

PESONA CANDI SAMBISARI


SEJARAH SINGKAT
Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Candi tersebut ditemukan secara tidak disengaja. Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 pada saat seorang petani mencangkul tanah milik seseorang yang bernama Karyowinangun dan tiba – tiba cangkulnya membentur reruntuhan batu candi. Berita tentang penemuan candi tersebut terdengar sampai Kantor Arkeologi di Prambanan sehingga kawasan tersebut diamankan. Penemuan tersebut menyebabkan adanya penggalian lebih lanjut dan rekonstruksi dan selesai pada tahun 1987.
AKSESIBILITAS
Aksesibilitas menuju candi tersebut cukup mudah. Walaupun, candi tersebut terletak di dalam suatu dusun atau desa. Masyarakat yang hendak mengunjungi tempat ini dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Tidak perlu khawatir, disekitar candi tersebut sudah terdapat beberapa tempat parkir yang dikelola oleh masyarakat dusun tersebut. Selain itu, apabila kita tidak memiliki kendaraan pribadi, kita juga dapat menggunkan jasa Ojek Online ( Go-Jek, Go-Car, Grabbike, dll ) untuk bisa sampai ke tempat tersebut. Adapun, candi sambisari sudah tersedia di Google Maps sehingga kita tidak akan tersesat apabila berangkat sendiri.

AMENITAS
Amenitas atau fasilitas yang ada di Candi Sambisari cukup banyak. Di dalam wilayah candi terdapat mushola kecil, kantor pusat informasi, tempat sampah yang tersebar di beberapa titik, papan informasi tentang Candi Sambisari, dan terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk berteduh dan tanpa dikenakan biaya. Untuk amenitas di luar wilayah candi, terdapat tempat parkir, toilet umum, dan warung makan dengan harga yang cukup terjangkau sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir apabila merasa lapar. Setelah membahas detail amenitas, banyak orang yang bertanya tentang biaya masuk ke Candi Sambisari. Biaya masuk ke tempat tersebut sangat terjangkau yaitu Rp. 5.000,00 untuk turis lokal dan Rp. 10.000,00 untuk turis mancanegara.

ATRAKSI
Atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung yaitu arsitektur relief dan candi yang sangat bagus. Terdapat beberapa bagian candi dan memiliki bentuk yang berbeda – beda. Hal tersebut sering dijadikan objek fotografi atau videografi bagi para pengunjung candi tersebut. Selain itu, terdapat atraksi alam dimana udara di sekitar candi Sambisari cukup sejuk. Namun, apabila cuaca sangat cerah akan terasa panas.

CANDI GEBANG YANG TERSEMBUNYI


SEJARAH SINGKAT DAN LETAK CANDI GEBANG
Candi Gebang terletak di Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Gebang memiliki luas 27,56 m2 dan menempati sebuah lahan seluas 2.260 m2.
Candi Gebang ditemukan pada tahun 1936 oleh penduduk setempat. Awal ditemukannya Candi Gebang yaitu berupa Arca Ganesha. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Jawatan Purbakala untuk melakukan penelitian dan penggalian lebih lanjut. Hasil dari penelitian tersebut yaitu bahwa Arca Ganesha tidak berdiri sendiri melainkan sebuah bagian dari suatu bangunan. Adapun, dari hasil penggalian juga ditemukan beberapa bagian candi. Sejak saat itu, dilakuakan pemugaran Candi Gebang pada tahun 1937 sampai 1939 dan dipimpin oleh DR. Ir. V.R. Van Romondt.
AKSESIBILITAS
Berkaitan dengan kendaraan yang dapat digunakan untuk menuju tempat tersebut, para pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Selain itu, masyarakat yang hendak berkunjung ke Candi Gebang juga dapat menggunakan jasa kendaraan melalui pesan online. Namun, terkait jalur menuju ke tempat tersebut cukup membuat kita yang akan berkunjung menjadi bingung. Walaupun, tempat tersebut sudah tersedia di Google Maps, sedikit sulit mencari tempat tersebut karena letaknya yang berada di pedesaan dan cenderung minim penunjuk jalan.
AMENITAS
Amenitas atau fasilitas yang ada di Candi Gebang berupa toilet umum, papan informasi, tempat parkir, dan tempat duduk di bawah pohon. Tempat parkir yang disediakan pun tidak terlalu luas. Apabila pengunjung merasa haus, terdapat warung milik warga yang jaraknya sekitar 500 meter dari tempat tersebut. Terlepas dari detail amenitas tersebut, biaya masuk ke Candi Gebang sangat terjangkau yaitu Rp 5.000,00 untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000,00 untuk wisatawan mancanegara.

ATRAKSI

Terlepas dari asksesibilitas dan amenitasnya, candi gebang memiliki beberapa atraksi. Pertama dan yang paling utama adalah bangunan candi itu sendiri. Candi tersebut sangat terawat dan tidak ada kerusakan yang siginifikan. Selain itu, tanaman sekitar candi juga terawatt sehingga menambah keindahan candi tersebut. Kedua adalah atraksi alam. Udara di sekitar Candi Gebang sangat sejuk dan suasananya tenang. Bagi para wisatawan yang hendak berkunjung dan sekadar mencari ketenangan, Candi Gebang adalah tempat yang sangat cocok. Letak candi yang dikelilingi kebun yang luas juga menambah keasrian lingkungan dan kesejukan udara di kawasan Candi Gebang. 

KEMEGAHAN TEBING BREKSI


Halo Sahabat Kelana! Gimana akhir pekan kalian? Udah terpikir destinasi wisata buat dikunjungi di akhir pekan ini? Kalo belum, kita punya rekomendasi tempat wisata yang pasti anti mainstream dan kekinian. Kuy disimak sampe abis!
Tebing Breksi, adalah tempat wisata yang tergolong masih baru di Jogja. Objek wisata ini baru diresmikan pada tahun 2015. Sebelumnya menjadi objek wisata, tempat ini merupakan lokasi penambangan kapur. Namun, sejak sekitar tahun 2005, lokasi penambangan ini mulai ditinggalkan. Berawal dari sekadar iseng masyarakat setempat yang menghabiskan waktu senja di atas perbukitan bukit kapur ini. Dari situlah, masyarakat berinisiatif untuk menata dan memperindah tempat ini. Tebing-tebing kapur dipahat sedemikian rupa hingga menjadi karya yang estetik.




Untuk menuju ke objek wisata ini tidak begitu sulit. Lokasinya tidak jauh dari Candi Ijo, tepatnya di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Rute untuk menuju Tebing Breksi ini berada di jalur utama Prambanan Piyungan kurang lebih sekitar 1 kilometer sebelum arah ke Candi Ijo.
Di puncak tebing kita dapat menikmati pemandangan yang sangat indah. Kita dapat melihat Candi Prambanan, Candi Barong, dan Candi Sojiwan, serta Gunung Merapi dan megahnya Kota Jogja. Di atas tebing ini kita juga bisa ngadem karena hembusan angin yang sepoi-sepoi. Kalo ingin menikmati keindahan sunset dari spot ini, bisa banget. Selain itu, di puncak Breksi ini banyak spot foto kekinian yang pastinya instagramable, dan ada petugas yang bisa dimintain tolong buat ngefotoin, hehe. Buat kalian yang kurang puas sama spot foto di puncak Tebing Breksi, kalian bisa berfoto Bersama burung hantu loh. Yups, burung hantu. Dengan sumbangan seikhlasnya, Sahabat Kelana bisa berfoto dengan burung hantu yang lucu dan pastinya sudah jinak, ya. Burung hantu disini merupakan hewan peliharaan warga yang disumbangkan demi menarik pengunjung untuk berwisata ke sini. Kalo kalian mager buat naik ke tebingnya, kalian bisa foto di depan pahatan tebing bergambar naga yang pastinya gak kalah indah.
Selain daya tarik wisatanya yang cantik banget, fasilitas di tempat wisata ini sangat lengkap loh. Setelah capek bermain dan berfoto ria, enaknya makan dan ngadem dong, yaa. Yup, di sini tersedia foodcourt yang luas dan adem, harga makanan yang dijual juga bersahabat dengan kantong pelajar. Fasilitas lain adalah mushola, panggung teater, dan tempat parkir. Tempat parkir yang disediakan juga cukup luas, bisa menampung motor, mobil, dan bus besar.
Dengan daya tarik dan fasilitas yang lengkap itu kita tidak dipatok harga tiket masuk loh, Sahabat Kelana! Hanya sumbangan seikhlasnya dan biaya retribusi parkir, untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 2000 dan kendaraan roda empat Rp 5000. 


PESONA BLUE LAGOON


Sejarah Blue Lagoon
Pada awalnya, blue lagoon merupakan sebuah sungai yang airnya berasal dari mata air yang terletak di sekitar wilayah tersebut. Di sekitar sungai tersebut terdapat tiga mata air yang sekaligus menjadi sumber air bagi warga setempat. Para warga memberi nama sumber air tersebut yaitu Sendang wadon, Belik Kluwih dan Sendang Lanang. Pada zaman dahulu, sendang wadon merupakan tempat pemandian bagi para penduduk wanita desa Dalem, Widodomartani dan berupa sebuah bilik yang berada di kolam kecil. Sementara itu, bagian Belik Kluwih dan Sendang lanang berupa pancuran dengan air yang berasal dari dinding yang berada di tepi sungai / kali. Pancuran air Belik Kluwih membentuk sebuah kedung atau kubangan sedangkan Sendang Lanang membentuk kolam kecil.
           
            Nama asli dari tempat pemandian tersebut adalah pemandian Tirta Budi. Nama blue lagoon hanyalah sebutan dari para pengunjung awal dibukanya tempat pemandian tersebut. Pada saat tempat pemandian tersebut baru saja dibuka, ada beberapa mahasiswa dari STMIK AMIKOM datang ke tempat tersebut dan memberi nama blue lagoon karena airnya yang bersih, jernih, dan berwarna kebiruan. Tempat pemandian tersebut sudah dibuka sejak 2 tahun yang lalu sejak diresmikan dan sampai saat ini jumlah pengunjungnya terus bertambah. Tempat wisata tersebut buka setiap hari dari pukul 06.00 – 17.00 WIB.
AKSESIBILITAS MENUJU BLUE LAGOON
            Akses menuju tempat pemandian Tirta Budi atau yang disebut dengan blue lagoon sangat mudah. Blue lagoon terletak di Desa Widodomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Transportasi yang dapat digunakan untuk sampa ke lokasi tersebut dapat menggunakan motor atau mobil dan pada tempat tersebut juga sudah tersedi tempat untuk parkir. Jika akan menuju tempat wisata tersebut, rute yang dilalui yaitu Jalan Kaliurang KM 13 ( daerah Desa Mbesi ) => berbelok ke arah timur melewati Jalan Mbesi – Jangkang => Ketika ada bank BPD DIY atau Apotek Amira, berbelok ke arah selatan sekitar 300 meter => Kemudian, jika terdapat penunjuk jalan ke arah blue lagoon, ikuti penunjuk jalan tersebut sekitar 500 meter. Sampailah pada tempat pemandian Tirta Budi atau blue lagoon.


AMENITAS PADA OBJEK WISATA BLUE LAGOON
            Menurut Lawson dan Bovy, amenitas adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata seperti hotel, motel, restaurant, bar, discothques, café, shopping center, dan souvenir shop. Berkaitan dengan tempat pemandian Tirta Budi atau blue lagoon, pada tempat tersebut juga terdapat banyak fasilitas. Beberapa fasilitas yang ada di blue lagoon yaitu ruang ganti atau kamar mandi, tempat ibadah ( mushola ), lahan parkir, warung makan, penyewaan berbagai macam peralatan untuk berenang ( kacamata renang, pakaian renang ), dan penyewaan kamera untuk yang memiliki hobi fotografi atau sekedar berfoto. Penyewaan peralatan tersebut juga miliki varian harga yang berbeda – beda. Terlepas dari fasilitas peralatan yang ada, dengan hanya membayar biaya tiket masuk Rp 5.000,00 dan retribusi parkir Rp 2.000,00, para wisatawan sudah dapat menikmati birunya air blue lagoon dan sejuknya udara di sekitar tempat wisata tersebut.
            Pada bagian awal sudah dijelaskan bahwa di tempat tersebut juga tersedia fasilitas warung makan. Harga makanan dan minuma pada warung – warung tersebut relatif murah hanya sekitar Rp 2.000,00 – Rp 10.000,00 yang otomatis cocok bagi kantong pelajar dan mahasiswa. Warung – warung tersebut merupakan milik warga dan sekaligus dikelola oleh para warga sekitar tempat wisata blue lagoon.
            Selain itu, pada tempat pemandian tirta budi atau blue lagoon juga tersedia fasilitas penginapan berupa homestay milik warga sekitar dengan tarif sekitar Rp 350.000,00 per malam. Wisatawan yang hendak menginap juga diberi keleluasaan untuk memilih homestay yang sesuai.

ATRAKSI DAN KEUNIKAN PADA OBJEK WISATA BLUE LAGOON

            Pada tempat pemandian Tirta Budi, terdapat beberapa keunikan dan atraksi yang dapat dinikmati. Keunikan tempat pemandian Tirta Budi atau blue lagoon yaitu pada saat musim kemarau panjang, sungai atau kali pada tempat pemandian tersebut tidak akan kering. Sehingga, para warga tidak kesulitan dalam mencari sumber air. Kedua, air pada tempat pemandian tersebut sangat jernih dan berwarna kebiruan. Hal ini dikatakan unik karena jarang ditemui air yang berada di sungai atau kali bisa berwarna kebiruan. Ketiga, ekosistem yang ada di sekitar blue lagoon masih sangat terjaga dan terdapat larangan menangkap ikan yang ada di sungai tersebut. Untuk bagian atraksi, para wisatawan dapat menikmati salah satu jenis atraksi yaitu atraksi natural atau berupa keindahan alam yang masih asri dan terkadang terdapat wisatawan yang melakukan lompat back flip ketika hendak berenang di bagian kedung blue lagoon. 


PESONA CANDI SARI


       Apa kabar Sahabat Kelana? Gimana.... udah ada rencana kemana nih minggu ini? Atau masih bingung mau kemana? Mau main tapi sambil belajar sejarah? Bisa benget lho Sahabat Kelana ke Candi Sari yang berada di Sleman, tepatnya di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi ini terletak di sebelah timur laut Candi Kalasan, dan  berada di daerah pemukiman penduduk. Akses menuju ke tempat ini cukup mudah, kita dapat menggunakan google maps. Jalan menuju tempat ini juga sudah beraspal hlo, Sahabat Kelana dapat menggunakan motor maupun mobil.
    Terdapat beberapa corak yang sama dengan Candi Kalasan, hal ini dikarenakan Candi Sari dibangun hampir bersamaan dengan Candi Kalasan, yaitu sekitar abad 8 masehi.
Untuk masuk ke Candi Sari, Sahabat Kelana tak perlu khawatir akan menguras kantong. Biaya masuknya cukup terjangkau hloo, cukup membayar 5.000 rupiah saja untuk wisatawan lokal dan 10.000 rupiah untuk mancanegara. Cukup terjangkau kan Sahabat Kelana? Iya banget ya hehehe.

    Sahabat Kelana, di tempat ini terdapat papan informasi juga lho....., nah papan informasi ini memuat sejarah singkat Candi Sari. Lalu apa aja sih fasilitas yang ada di Candi Sari? Di sini terdapat tempat duduk, lumayan ngadem di bawah pohon hehehe. Selain itu terdapat toilet yang kebersihannya sangat terjaga. Sahabat Kelana jangan buang sampah sembarangan ya, karena di tempat ini sudah disediakan tempat sampah. Untuk tempat parkirnya sendiri kurang memadai, bahkan ketika kami berkunjung ke tempat ini kami tidak dipungut biaya untuk biaya parkir. Sayangnya di area Candi Sari ini tidak ada musholla atau masjid untuk beribadah. Nah, meskipun begitu kita dapat menyusuri jalan ke arah timur kurang lebih 1 menit dan kita akan menemukan masjid yang terletak di pinggir jalan raya. Ngerasa laper? Jangan khawatir, karena di daerah ini terdapat banyak tempat makan yang menjajakan ayam goreng kalasan.

KEMEGAHAN CANDI KALASAN

Candi Kalasan merupakan candi bercorak Budha-Hindu yang terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi megah dengan ketinggian 34 meter ini mempunyai ciri khas yaitu pahatannya yang halus dan ditemuinya vajralepa sebagai pelapis ornamen. Keterangan mengenai Candi Kalasan dimuat dalam Prasasti Kalasan yang ditulis pada tahun Saka 700 (708 M). dalam prasasti tersebut, para penasehat keagamaan Wangsa Syailendra telah menyarankan agar Maharaja Tejapurna Panangkarana (Rakai Panangkaran) mendirikan bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha. Rakai Panangkaran kemudian menganugerahkan Desa Kalasan untuk membangun candi pemujaan Dewi Tara dan biara pendeta Buddha. Diperkirakan candi untuk memuja Dewi Tara adalah Candi Kalasan karena di dalam candi ini semula terdapat patung Dewi Tara meskipun sudah tidak ada di tempatnya lagi. Sedangkan biara untuk para pendeta Buddha diperkirakan merupakan Candi Sari yang jaraknya tidak jauh dari lokasi ini.

 

                Keunikan dari candi ini adalah struktur bangunannya yang tidak banyak dijumpai pada candi-candi lain. Candi ini berbentuk persegi dengan selasar di keliling candi, terdapat tangga di setiap sisinya yang dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di dasar anak tangga terdapat hamparan lempeng batu halus yang terlihat seperti karpet. Di sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisi berbagai arca, walaupun tidak semua ada di tempatnya. Atap candi ini bertingkat dua. Atap tingkat pertama dihiasi relung-relung berisi arca-arca Budha Manusi Budha, sedangkat tingkat kedua dihiasi relung-relung berisi arca Dhayani Budha. Puncak candi sebenarnya berupa stupa, tetapi belum direkonstruksi karena banyak batu asli yang tidak ditemukan.
                Buat sahabat kelana yang ingin ke Candi Kalasan, lokasi candi ini sangat strategis, yaitu terletak tepat di pinggir jalan raya Solo-Jogja. Kalau kalian melakukan perjalanan dari Solo ke Jogja, candi yang megah dan menjulang tinggi ini akan terlihat jelas dari pinggir jalan. Lokasi candi ini juga dapat dijangkau oleh ojek online, loh. Untuk masuk ke kawasan candi ini juga sangat murah, cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5000. Dengan harga segitu, kita sudah dapat berupa tempat parkir yang sangat luas (bisa menampus bus pariwisata) dan tentunya tidak dipungut biaya lagi untuk parkir. Di dalam kompleks candi juga sudah terdapat toilet. Kalau lapar, kita bisa makan di warung-warung sekitar candi milik warga setempat.

Oiya, disini kalian juga harus menaati aturan yang berlaku, ya! Seperti peringatan untuk tidak memanjat ke ruangan utama atau bagian bangunan lain. Hal itu dilakukan agar bangunan candi tidak mengalami kerusakan akibat kita lalai dan tidak mengindahkan peringatan. Tugas kita juga lah untuk menjaga peninggalan nenek moyang dengan ikut melestarikan dan tidak berbuat kerusakan.

KEINDAHAN CANDI IJO

Halo Sahabat Kelana! Ngerasa penat, bosen, pengen refreshing nggak sih gegara kuliah, sekolah, kerja, atau mungkin cuma di kost an gitu terus aja ya tiap hari.... hmmmmm. Pengen refreshing tapi low budget? Tenang aja Jogja punya banyak tempat asik buat melepas penat dan merangkai kenangan hehehe. Salah satu tempat yang wajib kalian kunjungi di Jogja yaitu Candi Ijo. Kenapa sih Candi Ijo? Letaknya yang berada di dataran tinggi membuat kalian bisa melihat pemandangan kota Jogja dari ketinggian, dijamin syahdu ya Sahabat Kelana.

                Candi Ijo terletak di Sambirejo, Prambanan, Sleman, DIY (55572). Bagi kalian yang tidak hafal jalan, tidak tahu di mana Candi Ijo, tenang aja Sahabat Kelana, kalian bisa melihatnya di google maps. Akses menuju tempat ini lumayan mudah dengan jalanan yang sedikit menanjak dan sudah beraspal dengan waktu tempuh kurang lebih 32 menit dari pusat kota Jogja (13 km). Kalian bisa menggunakan motor maupun mobil.
 
                Harga tiket masuknya sangat terjangkau, cukup dengan membayar Rp. 5.000,00 untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000,00 untuk wisatawan mancanegara. Biaya yang cukup terjangkau bukan? Di sana kalian dapat menikmati pemandangan kota Jogja dari atas. Jadi, selain melihat keindahan bangunan Candi Ijo, kalian juga dapat menikmati keindahan alamnya, seperti kata pepatah “sambil menyelam minum air”. Candi ijo juga merupakan spot untuk melihat sunset.

                Terdapat beberapa papan informasi yang dapat menambah pengetahuan Sahabat Kelana. Selain itu beberapa fasilitas yang ada di tempat ini adalah, toilet, tempat sampah, dan tempat parkir. Untuk parkir sepeda motor dikenakan biaya 2000 dan mobil 5000 rupiah. Untuk toilet di tempat ini kebersihannya kurang. Ketika lapar melanda kalian bisa membeli jajanan di warung yang terdapat di dekat tempat parkir. Sayangnya di tempat ini belum ada tempat ibadah dan fasilitas kesehatan bagi para pengunjung.

Blogger templates

Kelana Wisata

Kelana Wisata